1.11.22

IKAMaT Hadiri Diseminasi Hasil Riset BRIN dan BPS Mengenai Pembangunan Ekonomi Hijau dan Kondisi Sosial Demografi Penduduk di Semarang

Semarang - IKAMaT. IKAMaT menghadiri Diseminasi Hasil Riset yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS), yang telah bekerja sama dalam melakukan penelitian mengenai Pembangunan Ekonomi Hijau dan Kondisi Sosial Demografi Penduduk Indonesia. Hasil penelitian tersebut dipaparkan di hadapan para stakeholder terkait lingkungan di Hotel Santika, Semarang. (12/10/2022)

Dadang Somantri (Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah) dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan harus menerapkan kebijakan berbasis sains dan mengedepankan kepentingan masyarakat luas.

Acara dilanjutkan dengan diseminasi hasil penelitian oleh BRIN dan BPS. Marxensius Tri Sambodo (Perumus Riset BRIN dan BPS) mengatakan bahwa tujuan dari penelitian ini tidak lepas dari Visi Indonesia Emas pada tahun 2045.

“Pembangunan dalam Visi Indonesia Emas tahun 2045 memiliki empat pilar, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan," terang Marxensius. "Untuk mencapai itu, beberapa tantangan harus diselesaikan, terutama isu perubahan iklim,” tambahnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan hasil penelitian di Jawa Tengah oleh Mardiana Dwi Puspitasari (BRIN) yang menyampaikan praktik ekonomi hijau melalui konservasi ekosistem mangrove di Jawa Tengah. 

“Praktik ekonomi hijau yang dimaksud adalah praktik yang mengedepankan kelestarian ekosistem dan tidak menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan," jelas Mardiana. "KeSEMaT, CSR PT Indonesia Power dan Zie Batik, dalam hal ini telah menjadi aktor utama dalam memajukan praktik ekonomi hijau di Jawa Tengah. Contoh penerapan praktik tersebut adalah dengan memanfaatkan serasah mangrove untuk dijadikan bahan pewarna alami, sehingga tidak menimbulkan efek negatif pada lingkungan,” jelasnya lebih lanjut. 

Sudharto P. Hadi (UNDIP) menambahkan bahwa Green Economy pada prinsipnya merupakan sebuah upaya peningkatan kualitas hidup manusia dan mewujudkan keadilan sosial yang secara signifikan dapat mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis.

"Beberapa bentuk dalam green economy sudah dijelaskan BRIN, seperti merestorasi lingkungan mangrove yang berbasis masyarakat," ungkap Sudharto.

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 - 14.00 WIB ini ditutup dengan beberapa kesimpulan dan foto bersama.

Ganis Riyan Efendi (Direktur Utama) mengatakan bahwa IKAMaT dan KeSEMaT sebagai aktor pelaku ekonomi hijau di Jawa Tengah merasa senang dapat berpartisipasi dalam penelitian BRIN dan BPS ini.

"Kami senang dapat terlibat dalam riset ekonomi hijau yang diadakan oleh BRIN dan BPS," ungkap Ganis. "Kedepan, harus terus dilakukan jejaring dengan para pihak terkait, agar terus terjalin kerja sama yang harmonis dengan para pelaku ekonomi hijau di Indonesia. Dengan mangrove, kami bisa menyejahterakan masyarakat di Jawa Tengah, demikian pula dengan di daerah lainnya, saya harapkan teman-teman dapat mereplikasi hal baik yang sukses kami lakukan di sini," pungkasnya. (ADM/AP/GTP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar