IKAMaT yang diwakili Gagas Tri Pamungkas (Manajer Lapangan) menuju SMC Jateng dan tiba di lokasi pada pukul 09.00 WIB. Setiba di lokasi, Gagas bertemu Muhyasir, selaku kelompok tani mangrove, mitra kerja IKAMaT. Dia menjelaskan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam oleh IKAMaT dan IHRI di SMC Jateng sebagian besar berhasil tumbuh dengan baik.
“Alhamdulillah, bibit mangrove yang telah ditanam ini, tumbuh subur, Mas," kata Muhyasir. "Hampir semuanya hidup, hanya beberapa saja yang gagal tumbuh dan mengering,” lanjutnya.
Gagas menambahkan bahwa bibit mangrove yang berumur tujuh bulan berarti sudah melewati masa kritisnya.
"Bibit mangrove hasil program pendampingan penanaman kami ini, memiliki kelulushidupan yang sangat tinggi, mencapai 95% yang berarti sangat baik, dengan persentase pertumbuhan dari awal penanaman hingga tujuh bulan terakhir sebesar 9%," jelas Gagas. "Sebagai informasi, kelulushidupan bibit mangrove yang baik adalah 65 - 70 %. Hal ini berarti, sudah melebihi target persentase yang ditetapkan," terangnya lebih lanjut.
Kegiatan yang berakhir pada pukul 12.00 WIB ini, dilakukan dengan cara mengukur pertumbuhan dan diameter, mendokumentasikan kegiatan dan kegiatan lainnya.
“Metode pemantauan mangrove yang kami gunakan, rencananya juga akan kami diseminasikan kepada masyarakat," kata Gagas. "Dengan demikian, maka masyarakat akan dapat mereplikasi metode pemantauan mangrove kami, guna membantu suksesnya program rehabilitasi mangrove di kawasan pesisir Indonesia,” pungkasnya.(GTP/ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar