Agenda pertemuan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Bale Merapi Kantor PT PLN PUSMANPRO. Tim dari IKAMaT menjelaskan mengenai profil IKAMaT yang dilanjutkan dengan penjelasan teknis seputar penanaman dan penyulaman mangrove yang dilaksanakan di bulan ini.
“Kami fokus pada program pelestarian ekosistem mangrove di pesisir Indonesia,” kata Paspha. "Tidak hanya pendampingan penanaman mangrove saja, kami juga banyak melakukan penelitian dan kajian kesehatan ekosistem, estimasi simpanan karbon dan valuasi ekonomi mangrove,” terangnya lebih lanjut.
Manajer Lapangan menambahkan bahwa bibit mangrove yang akan ditanam adalah dari jenis Rhizophora yang terbukti berhasil tumbuh baik di SMC Jateng.
"Setelah penanaman, nanti kami juga akan tetap mendampingi di program penyulamannya, yaitu di bulan ketiga," jelas Gagas. "Parameter yang akan diamati, diantaranya ketinggian, diameter dan kelulushidupan bibit mangrovenya,” jelasnya lebih lanjut.
Chandra Swesty (PT PLN PUSMANPRO) menambahkan bahwa pihaknya berharap bahwa kerja sama ini akan dapat menjadi jembatan awal untuk memulai proyek rehabilitasi mangrove dalam skala yang lebih besar lagi, antara IKAMaT dan PT PLN PUSMANPRO.
“Program penanaman 500 bibit mangrove ini, sebagai langkah awal kami dalam mengukur sejauh mana keberhasilannya," kata Chandra. "Apabila tumbuh dengan baik, dan hasilnya bagus, maka harapannya, kami akan dapat bekerja sama kembali dengan IKAMaT, pada tahun 2023,” lanjutnya.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 14.00 - 15.30 WIB ini berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama. (ADM/PGMP/AP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar