IKAMaT tiba di lokasi pemantauan mangrove pada pukul 10.00 WIB. Setibanya di sana, tim IKAMaT disambut oleh Andi (Anggota Karang Taruna Pemuda-Pemudi) yang menjelaskan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam dalam kondisi baik.
“Umur bibit mangrove masih satu bulan, dimana masih menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya," kata Andi.
Gagas Tri Pamungkas (Manajer Lapangan) yang mewakili IKAMaT mengatakan bahwa dalam tahap pemantauan, dihitung jumlah bibit mangrove yang gagal tumbuh, kemudian dibandingkan dengan jumlah bibit mangrove di awal penanaman.
"Dari perhitungan ini, maka akan diketahui persentase kelulushidupan bibit mangrove selama satu bulan,” jelas Gagas.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka persentase kelulushidupan bibit mangrove di Pantai Baros mencapai 64%. Angka ini termasuk tinggi, mengingat bibit mangrove yang telah ditanam berada di lokasi dinamis, yaitu pertemuan antara darat dan laut. Sementara itu, untuk tingkat pertumbuhan bibit mangrovenya selama satu bulan terakhir, sebesar 7%.
“Selain persentase kelulushidupan, saya juga mengukur pertumbuhannya. Metode ini sudah sesuai dengan standardisasi yang diberlakukan di IKAMaT,” tambah Gagas. "Tak hanya di bulan September saja, IKAMaT juga akan terus melakukan program pemantauan mangrove di kawasan ini, hingga didapatkan pertumbuhan bibit mangrove yang optimal agar dapat menciptakan ekosistem mangrove yang stabil di masa depan," lanjutnya.
Keseluruhan kegiatan pemantauan yang berakhir pada pukul 12.00 WIB ini, berlangsung dengan baik dan lancar , yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan dan perjalanan kembali ke Semarang.
(ADM/GTP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar