19.1.22

IKAMaT dan FPIK UNDIP Sukses Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Penilai Kondisi Komunitas Mangrove dan Padang Lamun

Semarang - IKAMaT. IKAMaT bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pusat Riset Oseanografi (PRO) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) sukses menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Penilai Kondisi Komunitas Mangrove dan Padang Lamun (PSKPK2MPL). (16-28/11/21).

Pada minggu pertama, peserta pelatihan dibekali dengan pelatihan oleh trainer di Laboratorium Kelautan dan Oseanografi FPIK UNDIP, Semarang. Pelatihan diberikan kepada 11 orang peserta Pelatihan Penilai Kondisi Komunitas Mangrove (P2K2M) dan 13 orang peserta Pelatihan Penilai Kondisi Padang Lamun (P2KPL).

“Pelatihan ini sangat berguna bagi saya, karena saya mendapat ilmu dari yang dasar sampai yang kompleks, tentang kondisi mangrove,” ujar Muksin Purnama, salah satu peserta P2K2M. “Motivasi saya mengikuti pelatihan ini adalah, sebagai peningkatan kapasitas diri saya, dalam menilai kondisi mangrove, sekaligus dapat saya aplikasikan dalam pekerjaan saya,” tambahnya lebih lanjut.

Para peserta diberikan pelatihan di ruangan dan lapangan. Untuk P2KPL, pelatihan lapangan dilakukan di Pantai Bandengan, Jepara, sedangkan P2K2M di Pantai Ujung Piring, Jepara.

“Harapannya, dengan pelatihan di lapangan ini, maka akan membuat para peserta lebih mengenal dengan jelas, bagaimana kondisi lapangan,” ujar Frans Alexander Nainggolan (IKAMaT), selaku panitia pelaksana. “Pemilihan lapangan di Jepara, juga telah kami sesuaikan dengan standar kondisi ekosistem yang disarankan oleh para trainer,” ungkapnya lebih lanjut.

Setelah pelatihan diberikan, peserta kemudian diuji kapasitasnya oleh masing-masing asesor. Uji kompetensi terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama uji tulis dan lisan, tahap kedua uji kompetensi di lapangan dan tahap terakhir uji pengolahan data.

Kegiatan uji kompetensi dibuka dan dihadiri oleh Prof. Ir. Tri Winarni Agustini, M.Sc., Ph.D. (Dekan FPIK UNDIP), Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa M.Sc. (Plt. OR IPK BRIN) dan Dr. Udhi Eko Hernawan (Kepala Kantor PRO BRIN - LSP PRO BRIN. (22/11/21).

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini yang dapat dilakukan sebagai skema bagi penilai kondisi ekosistem mangrove dan padang lamun," kata Prof. Tri. "Mengingat kondisi mangrove dan lamun yang berada di pesisir kita saat ini, maka dari itu, kegiatan ini merupakan wadah yang tepat untuk menjaring profesional agar dapat melakukan monitoring mangrove dan lamun di pesisir dengan baik,” lanjutnya.

Prof. Ocky juga berharap agar PSKPK2MPL dapat bermanfaat bagi keberlangsungan kegiatan rehabilitasi di kawasan pesisir Indonesia.

Setelah dibuka, uji kompetensi pertama dilakukan untuk skema penilai kondisi padang lamun, yang kemudian dilanjutkan dengan komunitas mangrove.

“Uji kompetensi ini disusun dengan menggandeng LSP PRO BRIN sebagai badan yang bertugas untuk menjaga standar pengadaan sertifikasi yang dilakukan oleh IKAMaT dan FPIK UNDIP,” terang Dr. Ir. Munasik Motawi, M.Sc (FPIK UNDIP), selaku ketua panitia pelaksana.

Paspha Ghaishidra Muhammad Putra, peserta terbaik PSKPK2MPL mengatakan bahwa dirinya bangga dengan hasil penilaian asesor, karena cukup sulit untuk dapat menyelesaikan uji kompetensi mangrove.

“Semoga saja, kegiatan serupa dapat terlaksana setiap tahun, mengingat masih banyaknya sumber daya manusia yang perlu disertifikasi agar dapat mengelola kawasan mangrove di pesisir Indonesia dengan lebih optimal,” ujar Paspha.

PSKPK2MPL menghasilkan 10 orang dari skema penilai kondisi komunitas mangrove dan 13 orang dari skema penilai kondisi padang lamun yang direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh LSP PRO BRIN. (FAN/ADM/AP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar