Rombongan Yayasan Alabama Indonesia disambut langsung oleh Ganis Riyan Efendi, selaku Direktur Utama IKAMaT.
Pada ada kesempatan tersebut banyak sesi diskusi mengenai teknik penanaman mangrove yang pernah dilakukan oleh IKAMaT, utamanya teknik penanaman mangrove di pesisir yang terpengaruh langsung oleh gelombang laut.
Ganis menyampaikan beberapa teknik penanaman yang pernah diterapkan, salah satunya dengan sistem Hybrid Engineering (HE).
"Implementasi HE perlu perhitungan teknis tentang arah arus, gelombang dan suspensi sedimen karena konsep dasar HE adalah menjebak sedimen, yang selanjutnya sedimen yang terjebak dapat ditanami dengan mangrove," jelas Ganis. "Untuk teknik dasar rehabilitasi mangrove, kami merujuk pada buku berjudul Panduan Praktis Teknik Rehabilitasi Mangrove di Kawasan Pesisir Indonesia yang dapat diakses di website KeSEMaT," jelasnya lebih lanjut.
Dalam kesempatan ini, Yayasan Alabama Indonesia berniat mengembangkan warga pesisir di Banten. Untuk itulah, mereka banyak menggali informasi dari IKAMaT bahkan KeSEMaT beserta afiliasi mangrovenya yang lain, agar mendapatkan gambaran yang lengkap dan akurat.
Setelah berkunjung ke Kantor KeSEMaT dan Sekretariat IKAMaT, kegiatan dilanjutkan dengan berkunjung ke warga binaan KeSEMaT di Semarang Mangrove Center, untuk melihat proses pembuatan aneka olahan dari mangrove, seperti jajanan, batik dan kopi mangrove. Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama. (ADM/GRE/BRDA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar