PMTD diselenggakaran dengan tetap mengikuti standar protokol kesehatan yang ketat. Semua peserta, panitia dan pemateri telah menjalani rapid test antigen. Skema pelatihan yang disusun oleh LPM IKAMaT adalah skema pelatihan untuk penilai kondisi komunitas mangrove yang ditambahkan dengan demo pengolahan produk olahan mangrove.
Pada hari pertama, peserta dibekali materi mengenai pengenalan mangrove dasar, pengambilan data dan pengolahan data. Penyampaian materi tersebut disampaikan oleh Dr. Rudhi Pribadi (Asesor Mangrove LSP PRO BRIN) dan Paspha Ghaishidra Muhamad Putra (Surveyor tersertifikasi LSP PRO BRIN).
“Mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang luar biasa, sayang fungsi dan manfaat tersebut akan mengalami penurunan seiiring dengan berjalannya waktu,” ujar Dr. Rudhi dalam penyampaian materinya. “Hal ini disebabkan oleh beberapa kegiatan pendegradasi mangrove, yaitu kegiatan penebangan, konversi lahan, reklamasi dan kegiatan merugikan lainnya. Maka dari itu, kita perlu bersama-sama belajar juga mengenai kerusakan mangrove yang masif terjadi di daerah kita,” tambahnya.
Sebelum terjun ke lapangan, peserta juga dibekali informasi mengenai metode pengambilan data dan penggunaan alat lapangan.
“Pengambilan data di lapangan adalah hal yang singkat, sehingga sebelum ke lapangan, kita perlu mempersiapkan diri dengan matang agar tidak banyak membuang-buang waktu,” ujar Paspha.
Keesokan harinya, para peserta pelatihan melakukan pengambilan data di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah, Mangkang Kulon, Semarang. Dalam pengambilan data, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, dengan masing-masing satu trainer.
“Jujur, ini adalah hal yang baru bagi rekan-rekan JOB Pertamina Tomori untuk melakukan pengambilan data di hutan mangrove,” ujar Laode Mahmud, salah satu peserta PMTD.
Setelah selesai melakukan pengambilan data, para peserta kemudian diarahkan ke sentra pengolahan batik, jajanan dan kopi mangrove yang merupakan warga binaan KeSEMaT. Para peserta juga diajak untuk merasakan langsung beraneka olahan produk mangrove. Para peserta juga terlihat memborong produk olahan mangrove tersebut.
“Saya merasa tersanjung dengan kehadiran Bapak dan Ibu JOB Pertamina Tomori ke tempat kami. Pada hari ini, kita belajar mengenai proses pengolahan hingga pemasaran produk mangrove,” ujar Mufidah, koordinator warga binaan KeSEMaT, dalam sambutannya.
Pada hari terakhir, peserta kembali lagi ke ruangan untuk melakukan pelatihan pengolahan data dan penulisan laporan. Pelatihan ini disampaikan oleh Paspha.
“Tahapan pengolahan data dan penulisan laporan adalah tahap yang krusial, karena dari sinilah kita dapat melihat hasil kondisi mangrove melalui metode analisis vegetasi,” ujar Paspha.
Setelah kegiatan selesai, panitia LPM IKAMaT memberikan apresiasi kepada kelompok dan peserta teraktif selama pelatihan berlangsung. Panitia juga memberikan sertifikat pelatihan sebagai bukti bahwa para karywan JOB Pertamina Tomori telah menyelesaikan pelatihan dengan baik.
“Saya sangat tidak menyangka akan menjadi peserta teraktif," ujar Hidayat Monoarfa, sebagai peserta teraktif. "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada LPM IKAMaT yang sudah memberikan ilmunya kepada kami, dan semoga ada kegiatan serupa, yang dapat kita jalin lagi kedepannya,” ujarnya lebih lanjut.
Kegiatan kemudian ditutup dengan penyerahan plakat dan foto bersama. (ADM/FAN/AP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar