Sebagai informasi, Presiden Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden No. 120 Tahun 2020 telah melakukan perubahan nomenklatur, tugas, fungsi, target, dan jangka waktu pelaksanaan tugas pada Badan Restorasi Gambut (BRG) menjadi BRGM.
Salah satu tugas dari BRGM adalah melakukan percepatan rehabilitasi mangrove di 9 (sembilan) provinsi prioritas rehabilitasi mangrove, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua dan Papura Barat dengan luasan 600.000 ha dari tahun 2021 hingga 2024.
Salah satu bentuk penyebarluasan informasi, edukasi dan sosialisasi kepada publik terkait pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove, maka BRGM menginisiasi kegiatan MW 2021 yang diselenggarakan secara offline di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Kegiatan talkshow ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan di hari kedua, yang diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 20 hingga 22 Desember 2021.
Acara talkshow yang dihadiri secara offline oleh ratusan orang ini, juga dapat ditonton live secara online via YouTube.
Dipandu oleh Azizah Hanum sebagai pemantik diskusi, talkshow menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Ganis Riyan Efendi (Dirut IKAMaT), H. Chasif Syadzali (CEO Lindungi Hutan) dan Rudi Hartono (Pemuda Sungai Kupah).
Ganis mewakili IKAMaT menyampaikan visi dan misi lembaga dalam upaya untuk mengkampanyekan mangrove melalui berbagai platform media, utamanya media digital.
Usaha IKAMaT bersama afiliasi lainnya (KeSEMaT, KeMANGI, KeMANGTEER dan KeAMaT) mengembangkan konsep kampanye mangrove melalui media sosial yang telah dimulai sejak tahun 2009, hingga saat ini bukan tanpa hasil.
KeMANGTEER adalah salah satu hasil memanfaatkan media sosial yang membuahkan sebuah komunitas pecinta lingkungan, spesifik di bidang mangrove. Mempunyai pondasi sebagai komunitas, saat ini, KeMANGTEER tersebar di 12 regional kota di Indonesia.
Tak lupa, produk media lainnya, seperti MANGROVEMAGZ, Mangrove Map, Mangrove Tag, Mangrover Unite, Mangrove Data, MIL The Series, Mat Kesem dan KeSEMaTUSTIK adalah bentuk upaya IKAMaT dalam mengkampanyekan mangrove dengan berbagai macam bentuk yang dipromosikan dan dipublikasikan melalui berbagai macam platform media, seperti Instagram, Twitter, YouTube dan website.
“Kami tidak terlalu memikirkan apakah produk media kampanye yang kami buat akan diterima atau tidak oleh masyarakat, yang kami utamakan visi dan misi pelestarian hutan mangrove yang telah kami mulai sejak awal, harus terus digalakkan tanpa henti, di setiap generasi,” kata Ganis.
Ganis juga mengungkapkan konsep #AyoJagaMangrove yang saat ini menjadi program kampanye utama IKAMaT.
“Sekarang, bukan saatnya lagi, kita hanya menanam mangrove saja dengan jargon #AyoTanamMangrove, tetapi kita juga harus menjaga mangrove yang sudah ada, yang telah ditanam bertahun-tahun yang lalu," jelas Dirut IKAMaT. "Menjaga eksisting mangrove yang sudah tumbuh dengan baik, tentu ini tantangannya akan lebih sulit ketimbang hanya secara terus menerus melakukan penanaman tiap tahun,” lanjutnya.
Dalam sesi diskusi, Ganis banyak mendapatkan pertanyaan dari para peserta talkshow, diantaranya seputar teknik penanaman dan pemeliharaan mangrove yang baik dan benar, tantangan dan kendala IKAMaT dalam upaya melestarikan mangrove di Indonesia dan cara menjaga konsistensi dan persistensi produk-produk mangrove IKAMaT dan afiliasi mangrovenya.
Ganis menegaskan bahwa semua pihak harus bersama untuk memfokuskan menjaga luasan hutan mangrove yang ada, sehingga degradasi mangrove dapat berkurang. Acara diakhiri dengan pembacaan kesimpulan oleh moderator dan foto bersama. (GRE/ADBS/AP/ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar