19.3.25

IKAMaT Sukses Gelar Konsultasi Publik Mangrove Conservation and Rehabilitation Project: Program Penilaian Potensi Lahan Rehabilitasi Mangrove Pantai Utara Jawa Tengah

Semarang - IKAMaT. IKAMaT dan PT Djarum sukses menggelar Konsultasi Publik Program Penilaian Potensi Lahan Rehabilitasi Mangrove (PPLRM) Pantai Utara Jawa Tengah (Pantura Jateng) yang merupakan bagian dari Mangrove Conservation and Rehabilitation Project (MCRP) di Merapi 2 Ballroom, Hotel Novotel, Semarang. Rangkaian acara terdiri dari pembukaan, sambutan, penyampaian hasil PPLRM Pantura Jateng, konsultasi publik MCRP: PPLRM Pantura Jateng, dan penutupan. (21/2/2025). 

Kegiatan konsultasi publik MCRP: PPLRM Pantura Jateng dihadiri oleh IKAMaT, PT Djarum, Kelompok Kerja Pengelola Ekosistem Mangrove Daerah (KKPEMD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Wetlands International Indonesia, Earth Security, Kemitraan, KeSEMaT, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pantura Jateng, kelompok mangrove, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas), kelompok tani, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Karang Taruna dari Pantura Jateng. 

Kegiatan konsultasi publik MCRP: PPLRM Pantura Jateng dimulai dengan pembukaan oleh MC pada pukul 09.30 WIB. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan oleh Ganis R. Efendi (Direktur Utama) yang menyampaikan rasa terima kasih kepada para pihak yang berkontribusi dalam PPPLRM Pantura Jateng.

"PPLRM Pantura Jateng didedikasikan untuk ekosistem mangrove, tetapi upaya ini tidak bisa dilaksanakan oleh satu pihak saja. Namun, dibantu oleh mitra dalam hal ini PT Djarum, SKPD yang memiliki data, kelompok masyarakat yang ada, dan mitra lain. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan masukan dari tamu undangan yang hadir sehingga penyampaian hasil nantinya dapat disempurnakan," kata Ganis. 

Jemmy Chayadi (Director of Strategy and Sutainable Development PT Djarum) menyatakan bahwa mangrove merupakan salah satu penyimpan dan penyerap karbon terbaik, mencegah abrasi, dan menghasilkan sumber daya alam yang baik. Oleh karena itu, PT Djarum yang tumbuh di wilayah Pantura Jateng bersama IKAMaT memiliki inisiatif untuk melestarikan ekosistem mangrove dengan program rehabilitasi mangrove di Pantura Jateng dengan harapan dapat menjadi percontohan di daerah lain.

“Pemilihan daerah Pantura Jateng juga didasarkan beberapa alasan, antara lain adanya urgensi berkaitan dengan masalah sosial ekonomi, abrasi, dan intrusi air laut diakibatkan adanya degradasi kawasan mangrove, adanya potensi kolaborasi yang besar dengan tujuan yang sama dalam melestarikan ekosistem mangrove di Pantura Jateng,” tambah Jemmy. 

Sambutan ketiga disampaikan oleh Sarworini (Analis Kebijakan Ahli Madya KKPEMD Jateng) yang menyampaikan bahwa ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting bagi lingkungan pesisir. Selain menjadi habitat pemijahan ikan dan tempat mencari makan bagi berbagai biota laut, mangrove juga berperan besar dalam menjaga keseimbangan ekologi pesisir. Namun, saat ini kita dihadapkan pada tantangan besar akibat semakin maraknya penebangan mangrove untuk berbagai kepentingan, termasuk permukiman.

"Hal ini tentu berdampak negatif pada kelestarian ekosistem mangrove, di Jawa Tengah sendiri memiliki luasan lahan potensi ekosistem mangrove yang cukup luas. Oleh karena itu, diperlukan kontribusi berbagai pihak untuk melakukan penjagaan ekosistem mangrove yang masih ada disamping penanaman mangrove di lahan potensi yang ada," jelas Sarworini. 

Pemaparan hasil MCRP: PPLRM Pantura Jateng disampaikan oleh Bagus R. D. Angga (Direktur Program) yang menyampaikan latar belakang, skema dan tujuan konsultasi publik, timeline program, studi literatur, survei lapangan, alur kerja dan parameter, peta situasi pola ruang pesisir, eksisting mangrove, sedimentasi dan abrasi, kelompok pengelola ekosistem mangrove, hasil dan rekomendasi, metode kerja rekomendasi, lokasi prioritas rehabilitasi dan konservasi, resume, dan penutup MCRP: PPLRM Pantura Jateng. 

“PPLRM Pantura Jateng diawali dengan pengumpulan studi literatur mengenai ekosistem mangrove dilanjutkan dengan survei lapangan berkaitan dengan pengambilan data biofisik ekosistem mangrove, wawancara kelompok masyarakat, wawancara lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan wawancara SKPD, dari data tersebut dilakukan analisis yang hasil analisis dan rekomendasinya akan disampaikan setelah ini,” jelas Bagus. “Berdasarkan hasil yang ada akan dilanjutkan dengan metode kerja rekomendasi yang dibagi menjadi tiga metode, yaitu rehabilitasi, konservasi, dan regulasi disesuaikan dengan hasil temuan yang ada,” lanjutnya. 

Setelah dilaksanakan penyampaian hasil MCRP: PPLRM Pantura Jateng dilanjutkan dengan istirahat, salat, dan makan bersama. Sesi konsultasi publik dilaksanakan setelah tamu undangan selesai melaksanakan istirahat, salat, dan makan bersama.

Konsultasi publik MCRP: PPLRM Pantura Jateng dipimpin oleh Yuzra Novrian (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dengan penyampaian saran, masukan, dan tanggapan dari tamu undangan dimulai dari SKPD Pantura Jateng dilanjutkan dari kelompok masyarakat Pantura Jateng. Setiap saran, tanggapan, dan masukan ditanggapi oleh Bagus R. D. Angga, Ganis R. Efendi, dan Rudhi Pribadi (KKPEMD Jateng). 

“Semua saran, masukan, dan tanggapan akan kami analisis dan kami gunakan untuk menyempurnakan hasil yang telah ada pada laporan sehingga menghasilkan solusi yang lebih tepat guna dan dapat diimplementasikan secara efektif,” jelas Bagus. “Kami berharap melalui diskusi ini, kita dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang tidak hanya menyelesaikan permasalahan yang ada, tetapi juga menjadi dasar bagi perencanaan yang berkelanjutan,” jelasnya lebih lanjut. 

Redi Joko Prasetyo (PT Djarum) menambahkan bahwa dari hasil yang telah didapatkan dan hasil diskusi ini dapat ditindaklanjuti dengan langkah konkret. Mengingat wilayah kerja yang sangat luas PT Djarum berharap dengan hasil yang ada dapat dikerjakan secara bersama-sama dengan berbagai pihak yang ada.

"Kolaborasi menjadi hal yang penting untuk meningkatkan tingkat keberhasilan program. Hari ini adalah langkah awal untuk mewujudkan Pantura Jateng yang lebih baik, dengan ekosistem yang lebih lestari dan berkelanjutan," terang Redi. 

Keseluruhan kegiatan konsultasi publik MCRP: PPLRM Pantura Jateng ditutup pada pukul 15.00 WIB dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan foto bersama. (ADM/ARH/AP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar