13.8.25

Kenalkan IKAMaT dan Pentingnya Konservasi Ekosistem Mangrove, IKAMaT Narasumber Jambore Pesisir ke-3 di Batang

Batang - IKAMaT. IKAMaT kembali diundang menjadi narasumber untuk memberikan edukasi mengenai peran IKAMaT dan pentingnya ekosistem mangrove di ekosistem pesisir dan laut. Kali ini, dalam acara Jambore Pesisir ke-3 yang diselenggarakan oleh Remaja Anti Candu Narkotika Pecinta Alam Lingkungan Manusia (RACIKA PALM) didukung Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Batang. (2–3/8/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di kawasan Pantai Muara Rejo, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang yang diikuti oleh sekitar 200 peserta yang berasal dari siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Dalam kegiatan ini dilaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya berupa pendidikan kawasan pesisir, aksi konservasi (penanaman mangrove dan vegetasi pantai), dan berbagai perlombaan yang dilaksanakan.

Pada sesi yang sama dengan IKAMaT hadir juga berbagai stakeholder yang menjelaskan mengenai peran lembaga dalam menjaga ekosistem pesisir dan laut, diantaranya DKP Kabupaten Batang, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Batang, LindungiHutan, dan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah 4 Jateng.

IKAMaT diwakili oleh Bambang J. Laksono (Staf Koordinator Hubungan Masyarakat dan Lapangan) menyampaikan peran IKAMaT dalam upaya konservasi ekosistem mangrove dan mewujudkan kemakmuran masyarakat di kawasan pesisir, serta pentingnya pelestarian ekosistem mangrove dan manfaatnya bagi lingkungan dan pesisir.  

“IKAMaT merupakan sebuah yayasan atau organisasi nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ekosistem mangrove dan mewujudkan kemakmuran masyarakat di kawasan pesisir. Karyawan IKAMaT terdiri dari Alumni KeSEMaT dan para profesional lainnya yang memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye, dan dokumentasi mangrove, serta didukung tenaga ahli yang berasal dari afiliasi mangrove kami,” jelas Bambang. “Kami sudah memulai inisiatif ini yang dilaksanakan oleh pendahulu kami sejak tahun 2001, di mana pada tahun tersebut masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai pentingnya ekosistem mangrove. Kami berupaya melakukan konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye, dan dokumentasi mangrove, serta pengembangan masyarakat pesisir sampai dengan saat ini,” jelasnya lebih lanjut.   

Bambang juga menyampaikan mengenai ekosistem mangrove yang memiliki berbagai fungsi dan manfaat, yaitu fungsi fisik, ekologi, ekonomi, dan sosial budaya. Selain itu, ekosistem mangrove merupakan ekosistem penyimpan karbon terbesar sehingga ekosistem mangrove merupakan salah satu cara efektif dalam upaya memitigasi perubahan iklim.   

Pada kegiatan ini di hari berikutnya, dilaksanakan juga kegiatan penebaran 2.000 bibit ikan dan simbolisasi penanaman mangrove di muara Sungai Muara Rejo. Pada hari berikutnya juga dilaksanakan berbagai lomba yang diikuti para peserta untuk melatih kemampuan identifikasi mangrove, lomba kreasi pasir, dan berbagai lomba lainnya.   

Kegiatan berjalan dengan lancar dan baik, serta ditutup dengan kegiatan foto bersama. (ADM/ARH/BJL/AP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar