KeSEMaT MANGROVE INDONESIA yang kemudian disebut sebagai KeMANGI merupakan sebuah CV yang didirikan oleh para alumni KeSEMaT, sebuah kelompok studi mangrove mahasiswa di Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Berpengalaman mengelola ekosistem mangrove selama puluhan tahun, mulai dari tahun 2001 sampai dengan sekarang, mereka pada akhirnya berinisiatif untuk lebih mengembangkan organisasi dan usaha dagang serta kampanye mangrovenya ke jalur profesional, dengan mendirikan sebuah CV yang memfokuskan dirinya pada jual beli secara daring dan luring untuk produk mangrove dan juga pengerjaan program serta proyek rehabilitasi mangrove dan pesisir di wilayah pesisir Indonesia dan menjadi salah satu afiliasi dari IKAMaT.
Sebelum dilaksanakan pengambilan video, sebelumnya telah dilaksanakan diskusi mengenai sejarah, fokus, dan visi serta misi KeMANGI di Sekretariat IKAMaT yang disambut oleh Aris Priyono (Direktur Teknologi Informasi) untuk melengkapi informasi terkait KeMANGI sebelum dilaksanakan pengambilan video.
“Saya ucapkan terima kasih kepada IKAMaT dan KeMANGI yang mempersilakan saya menggali informasi terkait KeMANGI dan akan dibuat juga dalam bentuk video dalam rangka pembuatan tugas akhir saya” ujar Febri. “Semoga dalam pengambilan gambar di SMC Jateng, Semarang dapat berjalan lancar dan hasilnya bagus,” tambahnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, Aris menyambut baik diskusi terkait pembuatan video tersebut serta menyampaikan semoga KeMANGI dapat menjadi tempat belajar bersama dalam konservasi ekosistem mangrove serta dapat menjadi platform yang bermanfaat bagi orang banyak dan masyarakat pesisir secara khusus.
Pengambilan Video Terkait Pembuatan Produk dan Adopsi Mangrove di SMC Jateng, Semarang (23–24 Juli 2025)
Pengambilan video dilaksanakan di SMC Jateng, Semarang yang merupakan lokasi konservasi mangrove dan Sentra Produksi Olahan Mangrove (SPOM) Semarang, yaitu merupakan pusat produk olahan mangrove bukan kayu di Semarang.
Kegiatan diawali dengan pengambilan video penanaman bibit mangrove yang merupakan hasil Adopsi Mangrove. Kegiatan ini mulai dari pengambilan suasana lokasi penanaman, penanaman, dan pemantauan bibit mangrove. Pemantauan dilaksanakan pada bibit hasil Adopsi Mangrove setelah tiga bulan penanaman.
Kemudian di hari berikutnya, diawali dengan mengunjungi kelompok Srikandi Pantura yang berfokus pada pembuatan batik mangrove dengan nama Mas Bamat dan Bina Citra Karya Wanita yang berfokus pada jajanan mangrove dengan nama Mbak Jamat. Pengambilan video dimulai dari proses pembuatan batik, kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan jajanan mangrove, yaitu cendol mangrove.
Selanjutnya dilanjutkan dengan kunjungan ke kelompok Pengolah Kopi Mangrove Arjuna Berdikari yang berfokus pada pembuatan kopi mangrove dengan nama Kopi Mangrove Arjuna. Pengambilan dimulai dari pengambilan buah mangrove yang digunakan dalam pembuatan kopi mangrove sampai dengan pengemasan.
Kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar serta ditutup dengan dokumentasi dan foto bersama. (ADM/ARH/AP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar