Perjalanan menuju kawasan Dataran Tinggi Dieng dimulai dari Sekretariat IKAMaT pukul 06.00 WIB, dalam perjalanan karyawan IKAMaT dan keluarga saling berbincang, dipenuhi canda dan tawa, serta saling bernyanyi mengikuti iringan lagu.
“PIKNIKAMaT tengah tahun kali ini IKAMaT memilih ke kawasan Dataran Tinggi Dieng. Hal ini dikarenakan kawasan ini menawarkan banyak sekali destinasi wisata dengan berbagai keindahan,” ujar Faradian N. Hapsari (Manajer Keuangan dan Operasional). “Salah satu destinasinya adalah luasnya hamparan kebun teh dengan sejarah yang menarik di hamparan pegunungan,” tambahnya.
PIKNIKAMaT kali ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan melepas rutinitas sehari-hari, mempererat kebersamaan antar karyawan IKAMaT dan keluarga, sekaligus bentuk rasa syukur atas pencapaian yang telah dilakukan IKAMaT setengah tahin ini. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan peluang untuk mengeksplorasi tempat baru, belajar hal-hal baru, dan memperkaya pengalaman dan wawasan di luar bidang yang ditekuni.
“Saya sudah beberapa kali ke kawasan Dataran Tinggi Dieng ini, harapannya dengan kunjungan kali ini dapat memberikan gambaran lebih jauh terkait kawasan Dataran Tinggi Dieng,” ujar Anggoro D. B. Saputro (Staf Koordinator Operasional Media). “Selain itu, terdapat beberapa destinasi yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya,” tambahnya.
Karyawan IKAMaT dan keluarga sampai destinasi pertama pada pukul 10.00 WIB di kawasan Kebun Teh Tambi, kawasan ini merupakan kawasan perkebunan teh, lengkap dengan tempat pengolahan serta pemasaran teh yang dihasilkan dengan berbagai inovasi. Hal pertama yang dilakukan adalah berkunjung ke Museum Teh Tambi yang memberikan gambaran sejarah, perjalanan, dan jenis teh di dunia dan di Indonesia serta sejarah perkembangan perusahaan perkebunan Teh Tambi. Selain itu, terdapat pameran produk inovasi dari Teh Tambi yang dapat dicicipi.
Setelah selesai ke destinasi pertama, perjalanan dilanjutkan untuk makan siang di The Heaven Glamping & Restaurant Wonosobo. Resto ini terletak di lereng yang menghadap langsung ke Telaga Menjer sehingga menyuguhkan pemandangan yang indah dan menakjubkan dari ketinggian. Hal ini ditambah dengan latar belakang pegunungan yang megah dan telaga yang luas membentang.
“Pada destinasi pertama di Teh Tambi memberikan pengetahuan baru buat saya terkait perkembangan dan sejarah teh. Selain itu, saya juga disuguhkan pemandangan hamparan luas teh yang sangat indah,” kata Ega N. B. Utami (Staf Operasional Administras). “Pada destinasi kedua, kami makan siang bersama dengan pemandangan yang indah yang menghadap langsung ke Telaga Menjer, tetapi ada beberapa waktu cuaca tidak bersahabat sehingga pemandangan kurang terlihat karena ditutpi kabut,” tambahnya.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Titik Nol Dieng sambil menyantap durian dengan suasana dan cuaca yang sangat sejuk. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke vila untuk meletakkan barang bawaan dan istirahat.
Pada malam hari di vila, kegiatan dilanjutkan dengan makan dan barbeque bersama serta saling bercengkerama menikmati suasana vila dan pemandangan disekitarnya.
“Kami sampai vila pukul 18.00 WIB, dilanjutkan dengan meletakkan barang, bersih diri, dan istirahat, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama dan barbaque di vila,” ujar Rena Sagita (Staf Hubungan Masyarakat dan Lapangan). “Setelah itu, kami beristirahat sebelum melanjutkan destinasi selanjutnya di hari besok,” tambahnya.
Pada hari berikutnya, pukul 04.30 WIB, perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Bukit Sikunir untuk menikmati keindahan panorama dan matahari terbit dari atas bukit. Namun, setibanya di lokasi, kawasan bukit diselimuti kabut tebal sehingga pemandangan tidak terlihat dengan jelas. Meskipun demikian, kegiatan hiking tetap dilanjutkann sampai dengan puncak dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Menariknya, kabut yang menyelimuti justru menciptakan suasana yang unik sehingga hasil foto tetap tampak cantik dan berkesan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan menuju destinasi berikutnya, yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Kedua telaga ini menjadi daya tarik tersendiri karena keunikannya. Telaga Warna dikenal memiliki kandungan sulfur yang menyebabkan warna airnya dapat berubah-ubah, tergantung pada pantulan cahaya dan konsentrasi sulfur yang ada.
Rangkaian PIKNIKAMaT di kawasan Dataran Tinggi Dieng ditutup dengan destinasi terakhir, yaitu Kawah Sikidang yang menyuguhkan kawah aktif terbesar yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Kawah ini memiliki satu telaga air panas kecil dengan air yang selalu mendidih dan lapangan celah gas dengan titik-titik yang selalu berpindah-pindah di dalam suatu lapangan seluas lebih kurang 4 hektar.
Kegiatan PIKNIKAMaT ditutup dengan foto bersama dan dilanjutkan dengan perjalanan pulang pukul 16.00 WIB ke Kota Semarang. (ADM/ARH/AP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar