Kegiatan awal yang dilakukan pada Program Pembentukan Warga Binaan, Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Lembur Mangrove Patikang di Desa Citeureup, Pandeglang, Banten ini adalah survei pendahuluan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Citeureup dengan tujuan untuk bertemu Deden Sudiana (Pegiat Mangrove) pada pukul 08.30 WIB.
IKAMaT yang diwakili oleh Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Manajer Humas dan Lapangan), Faradian Nurul Hapsari (Manajer Operasional dan Keuangan) dan Rena Sagita (Staf Manajer Humas dan Lapangan) bersama dengan Deden menyusuri treking mangrove menuju gazebo dan berdiskusi seputar pelaksanaan program.
"Dari survei hari ini, saya menemukan banyak potensi mangrove di Citeureup yang dapat diolah menjadi aneka produk olahan mangrove bukan kayu, dengan skema pemberdayaan masyarakat pesisir," kata Paspha. "Di Lembur Mangrove Patikang ini, tadi saya menemukan Avicennia, Rhizophora, Ceriops, Bruguiera, Sonneratia bahkan Achantus. Beragamnya jenis mangrove ini, dapat menjadi bahan baku batik, jajanan dan kopi mangrove yang akan kami coba wujudkan-produknya di program lanjutan IKAMaT dan Chandra Asri ini," lanjutnya.
Deden menyatakan kesiapannya untuk mendukung IKAMaT dan Chandra Asri sehingga tujuan program dapat terwujud demi kesejahteraan masyarakat pesisir di Lembur Mangrove Patikang.
"Saya menerima dengan senang hati kehadiran IKAMaT di sini, dan akan ikut serta berkontribusi dalam membantu program dari IKAMaT dan Chandra Asri ini, untuk memberdayakan masyarakat pesisir di Desa Citeureup," ujar Deden.
Pada pukul 11.00 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan pertemuan dengan Chandra Asri di Kampoeng Nelayan Seafood Resto, Tanjung Jaya.
Wawan Mulyana (Manajer CSV Chandra Asri) menyambut baik kedatangan IKAMaT di Citeureup untuk implementasi program selama enam bulan. Pada jangka waktu tersebut, akan dilaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya sosialisasi program, pengolahan produk mangrove bukan kayu, analisis sumber daya manusia dan sumber daya alam, diseminasi hasil program, pelatihan, peningkatan kapasitas dan pembentukan kelompok binaan.
"Skema kegiatan yang direncanakan IKAMaT sudah baik, dengan demikian maka pada saat implementasi dibutuhkan kolaborasi yang baik pula, agar sesuai dengan target yang diharapkan, supaya hasilnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Desa Citeureup," kata Wawan.
Deden menambahkan bahwa adanya buah tangan berupa produk olahan mangrove bukan kayu yang akan diproduksi sendiri oleh kelompok masyarakat di sekitar Lembur Mangrove Patikang, akan membuat wisatawan yang berkunjung ke ekowisata semakin banyak sehingga dapat lebih meningkatkan roda perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Keseluruhan kegiatan yang diakhiri pada pukul 14.00 WIB berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan makan siang dan foto bersama. (AP/ADM/RS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar