10.9.23

Gali Informasi Proyek Restorasi Mangrove di Indonesia, Mahasiswa HZ University of Applied Sciences Belanda Temui IKAMaT dan KeSEMaT

Semarang - IKAMaT. IKAMaT kembali menerima kunjungan mahasiswa S2 dari luar negeri, yaitu Linna Sakina (Water Management Student Majoring in Delta Management and Spatial Planning and Design) dan Luuk Zijlstra (Civil Engineering Student) dari HZ University of Applied Sciences, Belanda. Keduanya tertarik untuk menggali informasi mengenai proyek restorasi mangrove di Indonesia dengan cara melakukan wawancara seputar proyek mangrove yang akan, sedang dan sudah dilakukan IKAMaT, KeSEMaT bersama dengan afiliasi mangrovenya. (16/8/2023).

"Kami sedang mengerjakan proyek yang berkaitan dengan restorasi mangrove di Indonesia. Kami sudah mengunjungi beberapa pemangku kepentingan di berbagai daerah di Jawa dan mewawancarai mereka tentang proyek-proyek mereka yang berkaitan dengan restorasi dan pengembangan mangrove," kata Luuk. "Pada akhirnya, kami juga menemui IKAMaT dan KeSEMaT yang memang sudah berpengalaman dalam melakukan upaya restorasi mangrove di Indonesia. Kami akan membuat film dokumenter pendek dengan materi yang telah kami kumpulkan," lanjutnya. 

Bagus R. D. Angga (Direktur Program) menjelaskan bahwa IKAMaT dan KeSEMaT berkomitmen untuk membantu masyarakat pesisir di Indonesia yang terkena dampak akibat dari kerusakan hutan mangrove yang sudah terjadi. Dengan skema konservasi dan adaptasi, maka IKAMaT dan KeSEMaT berupaya merestorasi mangrove untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi dan memberdayakan masyarakat dengan aneka olahan mangrove bukan kayu untuk meningkatkan mata pencaharian mereka.

"Kami memiliki dua lokasi yang kami jadikan ekowisata mangrove, yaitu MECoK Ecopark di Jepara dan SMC Jateng di Semarang. Kedua lokasi tersebut, bersama dengan puluhan lokasi lainnya di seluruh Indonesia, kami kerja samakan dengan mitra kami untuk dijadikan lokasi penghapusan emisi karbon di bumi," kata Agape Lista Anthoni (Presiden KeSEMaT), "Selain itu, tiga warga binaan kami di SMC Jateng yang mengolah jajanan, batik dan kopi mangrove, adalah upaya kami dalam membantu warga pesisir Semarang dalam melakukan adaptasi dengan lingkungan mangrovenya yang kondisinya sangat tidak menguntungkan," lanjutnya.

Linna dan Luuk tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada IKAMaT dan KeSEMaT yang sudah membantu mereka dalam upaya penggalian infoirmasi mengenai proyek restorasi mangrove di Indonesia, sembari menginformasikan mengenai suasana perkuliahan mereka di Belanda.   

Keseluruhan kegiatan yang dimulai dari pukul 14.00 - 16.00 WIB di Sekretariat IKAMaT ini, berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan foto bersama. (BRDA/AP/ADM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar