18.12.22

Siapkan Ekowisata Mangrove, IKAMaT dan Warga Pesisir Survei Lokasi di Semarang Mangrove Center

Semarang - IKAMaT. IKAMaT melakukan pertemuan perdana dengan warga pesisir Mangunharjo, Mangkang Wetan dan Mangkang Kulon (3M) terkait rencana pembangunan ekowisata mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). Kegiatan ini, dimulai pada pukul 10.00 - 15.00 WIB di SMC Jateng. (13/12/2022).

Pertemuan yang dilaksanakan di kediaman Anwar, salah satu kelompok tani mangrove ini, dihadiri oleh perwakilan perangkat desa, kelompok nelayan dan tokoh mangrove sekitar. Pertemuan membahas mengenai dukungan warga atas usulan IKAMaT dan KeSEMaT serta tokoh masyarakat setempat untuk mewujudkan ekowisata mangrove di SMC Jateng, dengan harapan akan dapat menyejahterakan warga di sekitarnya.

Kegiatan diawali dengan diskusi mengenai dukungan warga 3M dengan adanya ekowisata mangrove di SMC Jateng, mengingat telah populernya nama SMC Jateng di tingkat nasional.

"Persetujuan dan dukungan warga sekitar sangat penting untuk mewujudkan ekowisata mangrove di SMC Jateng," kata Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas). "Di pertemuan ini, kami juga membahas mengenai kepemilikan lahan dan cek kondisi lapangan untuk menentukan lokasi yang cocok dijadikan destinasi ekowisata mangrove," lanjutnya.

Anwar mengucapkan terima kasih kepada IKAMaT dan KeSEMaT yang berniat membantu memfasilitasi bagi terwujudnya ekowisata mangrove di SMC.

"Saya ucapkan terima kasih kepada IKAMaT dan KeSEMaT yang mau mendengarkan dan mendampingi kami dalam mewujudkan ekowisata mangrove di SMC Jateng ini," ujar Anwar. "Keberadaan ekowisata mangrove ini, nantinya kami harapkan akan dapat membuat warga kami sejahtera karena membuka banyak lapangan pekerjaan baru," tambahnya.

Bagus R. D. Angga (Direktur Program) menambahkan bahwa SMC Jateng memiliki keunggulan berupa produk olahan mangrove, yaitu jajanan, batik dan kopi mangrove.

"Apabila jajanan, batik dan kopi mangrove ini dilengkapi dengan ekowisata mangrove, maka lengkap-sudah pemberdayaan masyarakat dan program rehabilitasi mangrove di SMC Jateng ini," terang Bagus. Kedepan, kita juga bisa bangun tempat untuk menjual produk olahan mangrove dan produk laut lainnya di sekitar ekowisata mangrove," terangnya lebih lanjut.

Ganis Riyan Efendi (Direktur Utama) menjelaskan bahwa saat ini, IKAMaT juga sedang mengerjakan proyek pembangunan treking mangrove Taman Mini SDGs di MECoK Ecopark, Teluk Awur, Jepara.

"Kami berharap, akan dapat mereplikasi kegiatan pembangunan ekowisata mangrove di Jepara, yaitu MECoK Ecopark ke SMC Jateng untuk kesejahteraan masyarakat di Semarang," kata Ganis. "Untuk pertemuan berikutnya, kami mengagendakan bertemu dengan PT IPU untuk menginformasikan rencana kegiatan ini," lanjut Ganis.

Kegiatan dilanjutkan dengan survei lokasi ke kawasan mangrove yang dijadikan calon lokasi ekowisata mangrove di SMC.

"Setelah berkeliling ke beberapa lokasi, akhirnya kami menemukan calon lokasi ekowisata mangrove di SMC Jateng yang didominasi oleh Avicennia," kata Bagus. "Kami akan melakukan review dan mulai menyusun konsep dan roadmap-nya kedepan, untuk kami kolaborasikan dengan beberapa mitra kerja kami," pungkasnya. (BJL/AP/ADM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar