Ditemui di Sekretariat IKAMaT, Aditya Sukma Bahari, selaku penulis mengungkapkan bahwa keinginan untuk menulis buku tersebut sudah lama sejak MECoK mulai tumbuh menjadi kawasan hutan mangrove yang lebat.
"MECoK dikembangkan pertama kali oleh KeSEMaT di tahun 2003 dan berhasil menjadi kawasan mangrove yang lebat dengan beragam jenis mangrove yang berhasil tumbuh di dalamnya," terangnya. "Saya berharap, buku ini akan dapat membantu banyak pihak dalam mengenali dan mengidentifikasi jenis-jenis flora mangrove yang terdapat di MECoK," tambahnya.
Ganis Riyan Efendi selaku Direktur Internal IKAMaT menjelaskan bahwa sesuai dengan tupoksi IKAMaT, pihaknya berkomitmen untuk ikut serta dalam memberikan edukasi mangrove kepada masyarakat dengan cara menerbitkan buku-buku mangrove agar dapat meningkatkan budaya literasi mangrove, khususnya di Indonesia.
"Budaya membaca di Indonesia, termasuk yang terendah di dunia. Ini mengkhawatirkan sekali. Untuk itulah, kami berkomitmen untuk menyediakan buku-buku mangrove yang baik, agar dapat dibaca dan dipelajari sehingga dapat ikut mencerdaskan anak bangsa," tuturnya.
Ganis juga meyampaikan bahwa kehadiran buku Komposisi Jenis Mangrove di MECoK ini sudah lama ditunggu mengingat riset mengenai jenis-jenis mangrove di MECoK sudah sangat lengkap.
"Buku ini akan menjadi pedoman dan panduan umum bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian di MECoK, terlebih kawasan ini akan dikembangkan menjadi ekowisata mangrove MECoK Ecopark," terangnya. "Kami akan meluncurkan buku ini sebelum akhir tahun. Saat ini, masih proses ISBN," tutupnya. (ASB/ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar