Acara yang akan diselenggarakan di Iloilo Convention Center ini akan berlangsung selama empat hari, mulai dari 27 - 30 November 2018. Sebagai informasi, EAS Congress 2018 akan mempertemukan kurang lebih 1000 stakeholder, diantaranya pemerintah, akademisi, praktisi lingkungan dan organisasi internasional dari berbagai negara untuk membahas beragam permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan pesisir dan laut.
Dengan mengusung tema “25 Years of Partnerships for Healthy Oceans, People and Economies: Moving as One with the Global Ocean Agenda,” konferensi ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan lingkungan pesisir dan laut yang berkelanjutan di wilayah Asia Tenggara.
“Alhamdulillah, setelah melalui proses seleksi yang ketat, saya terpilih untuk mewakili Indonesia di Fifth EAS Youth Forum ini. Akhir November nanti, saya akan berangkat ke Iloilo City, Filipina untuk mempresentasikan kontribusi Yayasan IKAMaT dan afiliasi mangrovenya dalam upaya konservasi ekosistem mangrove dan pesisir serta pemberdayaan masyarakat di Indonesia," jelas Mahbub. "Di sana, saya juga akan belajar dan bertukar pikiran dengan pemateri dan peserta lain dari berbagai negara untuk mengembangkan potensi sumber daya laut dan pesisir di Asia Tenggara secara berkelanjutan,” tambahnya.
Selama empat hari di Filipina, peserta akan mengikuti serangkaian workshop seputar climate and blue carbon, marine pollution and clean water, blue economy, biodiversity and coastal management, governance and partnership, research and tools dan ocean industry and finance.
“Melalui program ini, saya berharap dapat mengembangkan ilmu dan pengalaman berkaitan dengan sustainable development, khususnya di ekosistem mangrove," terang Mahbub lebih lanjut. "Bertemu dengan berbagai praktisi lingkungan dari berbagai negara, juga dapat bermanfaat untuk mengenalkan kontribusi yang telah dilakukan Yayasan IKAMaT untuk mangrove Indonesia,” tutupnya. (MM/ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar