8.7.18

Press Release Pelatihan Monitoring Kondisi Ekosistem Mangrove

Semarang – IKAMaT. Dengan ini, diberitahukan kepada masyarakat, bahwa Yayasan IKAMaT, akan menyelenggarakan program Pelatihan IKAMaT: "Pelatihan Monitoring Kondisi Ekosistem Mangrove” di Semarang, Jawa Tengah. Bagi Anda yang tertarik untuk mengikuti program pelatihan ini, dipersilakan mencermati keterangan di bawah ini.

LATAR BELAKANG 
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan memiliki potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar. Sumber daya alam yang terdapat di wilayah pesisir dan laut terdiri dari sumber daya yang dapat pulih (renewable resources), seperti perikanan dan hutan mangrove maupun sumber daya yang tidak dapat pulih (non-renewable resources), seperti minyak bumi dan gas mineral serta jasa-jasa lingkungan.

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove terbesar di dunia, yaitu mencapai 8,6 juta hektar, meskipun saat ini dilaporkan sekitar 5,3 juta hektar jumlah hutan itu telah rusak. Ekosistem mangrove merupakan komunitas tumbuhan pesisir yang memiliki manfaat sangat besar, antara lain sebagai daerah pemijahan jenis ikan tertentu, daerah asuhan ikan-ikan ekonomis penting, penyedia nutrient dan zat hara penting, serta fungsi fisik yang sangat besar, seperti menjaga daerah pesisir dari abrasi. Ekosistem mangrove juga memiliki manfaat ekonomis, yaitu hasil kayu dan bukan kayu, misalnya budi daya air payau, tambak udang, pariwisata dan lainnya.

Manfaat ekologis mangrove berupa perlindungan bagi ekosistem daratan dan lautan, yaitu dapat menjadi penahan abrasi, erosi, gelombang dan angin kencang. Secara ekosistem, mangrove berperan dalam stabilisasi suatu ekosistem pesisir, baik secara fisik maupun biologis. Ekosistem mangrove merupakan habitat bagi biota-biota yang ada di pesisir, karena termasuk kawasan yang memiliki tingkat kesuburan dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Selain untuk berpijah, biota-biota tersebut memanfaatkan ekosistem mangrove sebagai tempat mencari makan, beranak pinak dan tempat pengasuhan.

Dalam menyukseskan kegiatan rehabilitasi dan konservasi ekosistem mangrove, tentu harus dilakukan monitoring ekosistem mangrove guna menjaga dan mengetahui progress kegiatan. Kondisi eksisting ekosistem mangrove tentu juga akan dapat diketahui melalui kegiatan monitoring ekosistem mangrove.

Banyak metode yang digunakan dalam monitoring ekosistem mangrove, mulai dari pengamatan langsung secara rutin ataupun menggunakan metode penelitian dalam perhitungannya. Diharapkan setelah dilakukan pelatihan ini, maka peserta pelatihan akan dapat melakukan monitoring menggunakan metode yang tepat dan up to date. Pelatihan yang akan dilakukan meliputi Pelatihan Penggunaan Drone dan Metode Hemispherical Photography untuk Monitoring Ekosistem Mangrove. 

TUJUAN 
Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk:
1. Memberikan pengetahuan dasar tentang monitoring kondisi ekosistem mangrove.
2. Memberikan pelatihan foto udara dan foto tutupan mangrove dalam melakukan monitoring kondisi ekosistem mangrove.

WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal: Senin - Rabu, 27 - 29 Agustus 2018
Tempat: (1) Hotel Grasia, Kota Semarang dan (2) Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Kabupaten Jepara

METODE PELATIHAN
1. Participatory: presentasi - tanya jawab, diskusi dan workshop in class training
2. Field visit: observasi dan pengambilan data
3. Data processing: mengolah data lapangan dan hasil

AGENDA KEGIATAN
Senin, 27 Agustus 2018
08.00 - 08.15 WIB Pembukaan
08.15 - 08.30 WIB Pre Test
08.30 - 16.30 WIB Pemaparan dan pembahasan materi

Selasa, 28 Agustus 2018
07.00 - 17.00 WIB Praktik lapangan

Rabu, 29 Agustus 2018
08.30 - 16.00 WIB Pengolahan data dan analisis hasil
16.00 - 16.30 WIB Post Test dan penutup

MATERI PELATIHAN
Materi I:
- Teori dasar dan identifikasi mangrove
- Pengenalan hemispherical photography
- Praktik pengambilan data
- Pengolahan dan analisis data dengan aplikasi ImageJ

Materi II:
- Teori dasar pemetaan mangrove
- Pengenalan dan penggunaan Aplikasi DJI Go
- Praktik penggunaan dan pembuatan alur terbang drone dengan aplikasi PIX4D
- Praktik penerbangan drone manual dan auto
- Pengolahan dan analisis foto udara

PELAKSANA KEGIATAN 
Kegiatan pelatihan monitoring kondisi ekosistem mangrove ini diselenggarakan oleh Divisi Pelatihan Yayasan IKAMaT.

Lokasi in class training di Hotel Grasia, Kota Semarang, sedangkan lokasi field visit di MECoK, Teluk Awur, Kabupaten Jepara.

PEMATERI 
1. M. Faisal Rachmansyah, S. Kel
Direktur Utama Yayasan IKAMaT; Tenaga Ahli Penilai Kondisi Ekosistem Mangrove

2. Bagus Rahmattullah Dwi Angga, S. Kel
Pendiri Mangrove Map; Peneliti Center for Coastal Rehabilitation and Disaster Mitigation Studies (CoREM) Undip

PENDAFTARAN
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 9 Juli 2018 s.d 13 Agustus 2018. Calon peserta dapat mendaftar dengan mengisi form online melalui bit.ly/pelatihanikamat.

PESERTA DAN BIAYA PELATIHAN
Peserta dalam pelatihan ini ditujukan kepada S1, S2 atau umum, dengan kuota terbatas. Biaya pendaftaran sebagai berikut:
- S1: Rp.1.900.000,-
- S2/Umum: Rp.2.400.000,-

PEMBAYARAN
Pembayaran dapat dilakukan melalui proses transfer bank ke nomor rekening:

A.N.: Yayasan IKAMaT
Nomor Rekening: 3-034-15357-3
Bank: Bank Jateng Cabang Utama Kota Semarang

FASILITAS
Penginapan, akomodasi lokal, kaos, training kit dan sertifikat.

KONTAK
Segala bentuk korespondensi berkenaan dengan kegiatan pelatihan dapat disampaikan kepada:

Mahbub Murtiyoso, S. Si
Manajer Pelatihan Yayasan IKAMaT - 085647343034

Sekretariat IKAMaT
Perumahan Bumi Wanamukti
Blok I3 No.19 Kota Semarang
Jawa Tengah INDONESIA

CP. (+6285740100983)
E. yayasanikamat@gmail.com
W. https://ikamat.org

PENUTUP 
Demikian TOR ini kami susun, sebagai bahan acuan demi suksesnya acara. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. (MM/ADM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar