Nama Mat Kesem diambil dari pengulangan tiga kali kata KeSEMaT, sebagai simbol identitas organisasi sekaligus representasi semangat pelestarian mangrove. Sejak awal, Mat Kesem dirancang sebagai media edukasi yang ringan, menyenangkan, dan mudah dipahami, dengan sasaran utama generasi muda.
Awal Kemunculan
Mat Kesem pertama kali diperkenalkan melalui Koran KeSEMaT (KORMAT) pada tahun 2001. Pada masa itu, ia digambarkan sebagai mahasiswa Ilmu Kelautan yang berperan sebagai detektif swasta, dengan misi memecahkan berbagai persoalan mangrove. Bersama sahabat-sahabatnya—Hindun, Sunu, Kopet, dan Orion—Mat Kesem tergabung dalam tim Detektif Mangrove Indonesia yang berjuang melawan Godchar, penjahat dari Planet Mangrove.
Setiap karakter didesain dengan ciri khas masing-masing, baik dari kepribadian, aksesori, maupun senjata yang terinspirasi langsung dari ekosistem mangrove. Keunikan tersebut menjadikan Mat Kesem dan kawan-kawannya mudah dikenali sekaligus relevan dengan misi edukatif yang diusung KeSEMaT.
Evolusi Menjadi Petualang Mangrove Cilik
Seiring perjalanan waktu, karakter Mat Kesem mengalami transformasi. Dari sosok detektif dewasa, ia kemudian dikembangkan menjadi tokoh anak berusia 10 tahun dalam komik Mat Kesem: Petualang Mangrove Cilik. Dalam versi ini, Mat Kesem digambarkan sebagai anak cerdas dari Desa Teluk Awur, Jepara, yang bersama teman-temannya—Indun, Opet, Sunu, dan Orion—menyelesaikan persoalan mangrove dari sudut pandang anak-anak.
Transformasi ini bertujuan mendekatkan cerita Mat Kesem dengan kehidupan sehari-hari anak-anak Indonesia, sehingga pesan edukasi mangrove dapat tersampaikan secara lebih relevan dan kontekstual.
Pengembangan di Era Digital
Pada 1 September 2017, KeSEMaT berkolaborasi dengan MANGROVEMAGZ untuk meluncurkan serial Mat Kesem di platform Webtoon. Kehadiran Mat Kesem di media digital ini menandai langkah penting dalam memperluas jangkauan edukasi mangrove. Hingga saat ini, Mat Kesem juga aktif di berbagai media sosial, seperti X (Twitter), Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube.
Cergam dan Literasi Mangrove
Sejak tahun 2020, Mat Kesem mulai dikembangkan dalam bentuk cerita bergambar (cergam) dengan jargon Cerita dan Dongeng Mangrove. Cergam perdana berjudul Kolak Api-Api Neri telah dipublikasikan dan mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Pada tahun 2025, cerita Mat Kesem semakin terstruktur dengan lima kategori utama, yaitu: Bertualang, Popapu dan Bogebo, Bercerita, Belajar, dan Mendongeng. Setiap kategori memuat pesan moral dan edukasi yang dikemas secara kreatif dan menghibur, sehingga semakin memperkuat fungsi Mat Kesem sebagai media literasi mangrove.
Akses Informasi
Masyarakat dapat mengikuti perkembangan terbaru Mat Kesem melalui tautan berikut: https://linktr.ee/matkesem
Penutup
Melalui Mat Kesem, KeSEMaT bersama IKAMaT berupaya menghadirkan media edukasi mangrove yang inovatif dan berkelanjutan. Tidak hanya sebagai tokoh komik, Mat Kesem telah menjadi sarana literasi kreatif yang efektif dalam menyampaikan pesan pelestarian mangrove, sekaligus membangun kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda Indonesia. (ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar