18.3.24

Riset Kajian Kerentanan Wilayah Pesisir Semarang, Mahasiswa Utrecht University Belanda Temui KeSEMaT dan IKAMaT

Semarang - IKAMaT. IKAMaT kembali menerima kunjungan dari mahasiswa luar negeri. Kali ini, Emma Bass yang merupakan mahasiswa dari Utrecht University, Belanda berkunjung ke Sekretariat IKAMaT. Pada kesempatan ini, Emma yang merupakan mahasiswa S2 berniat menyusun tesisnya dengan melakukan penelitian mengenai kajian kerentanan wilayah pesisir di Semarang, Jawa Tengah. Emma diterima secara langsung oleh direksi dan manajer IKAMaT beserta presiden dan menteri dari KeSEMaT. (13/3/2024).

Pertemuan yang dimulai pada pukul 13.00 - 15.30 WIB ini diawali dengan pengenalan mengenai topik riset yang akan dilakukan Emma di Semarang yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi.

"Sewaktu di Belanda, saya sudah mencari-cari informasi tentang KeSEMaT," kata Emma. "Saya tertarik dengan kiprah KeSEMaT dan afiliasi mangrovenya dalam mengatasi permasalahan kerentanan wilayah pesisir di Semarang. Kolega saya, yaitu Dr. Erlis Saputra dari Fakultas Geografi UGM yang merekomendasikan KeSEMaT kepada saya, sebagai organisasi yang harus saya temui di Semarang," katanya lebih lanjut.

Diskusi mengenai mangrove terjadi setelah perkenalan yang membahas poin-poin penting, seputar permasalahan mangrove di kawasan pesisir Semarang dan Jawa Tengah, salah satunya mengenai banjir rob.

Aris Priyono (Direktur Teknologi Informasi) menjelaskan bahwa masih terjadi penyebaran informasi yang kurang tepat mengenai hubungan antara mangrove dan banjir rob.

"Mangrove bukan instrumen pencegah banjir rob di Semarang," ujar Aris. "Justru apabila tergenang oleh banjir rob, mangrove akan mati. Dengan demikian maka keberadaan banjir rob lebih disebabkan karena pengambilan air tanah yang berlebih, penurunan muka tanah, dan naiknya muka air laut. Untuk itulah maka regulasi pengambilan air tanah, seharusnya lebih diperketat lagi," jelasnya lebih lanjut.

Emma juga melakukan wawancara dengan KeSEMaT dan IKAMaT seputar proyek adaptasi terhadap perubahan iklim, ketahanan pangan, ekonomi sirkular, dan lain-lain untuk bahan kajian risetnya. 

Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama. Setelah pertemuan ini, akan dilanjutkan pertemuan pada bulan April mendatang untuk pengambilan data secara langsung di lapangan. (ADM/AP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar