4.1.23

IKAMaT dan Warga Pesisir Semarang Diskusi Rencana Pembangunan Treking Mangrove di Semarang Mangrove Center

Semarang - IKAMaT. IKAMaT kembali mengadakan pertemuan dengan warga pesisir Mangkang Wetan, Mangkang Kulon dan Mangunharjo (3M), Semarang dalam rangka diskusi perencanaan pembangunan treking mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, pada pertemuan kali ini, menghadirkan lebih banyak warga, sehubungan dengan fokus diskusi mengenai kepemilikan lahan dan hak penggarapan di lokasi treking. (22/12/2022).

Tak hanya itu, pertemuan yang dilaksanakan mulai pukul 09.00 - 12.00 WIB di kediaman Anwar, selaku koordinator kelompok tani mangrove dan warga 3M ini, juga membahas mengenai izin dan dukungan warga terhadap perencanaan proyek.

Anwar mengatakan bahwa dalam pertemuan kali ini, sengaja dihadirkan lebih banyak pihak, mulai dari tingkat RT hingga kelurahan, yang mewakili 3M, dengan harapan agar dapat menginformasikan secara seimbang mengenai rencana proyek pembangunan treking mangrove di SMC Jateng.

"Pagi ini, kita kembali berkumpul. Kami berharap, agar IKAMaT dapat mendampingi kami dalam mewujudkan treking mangrove di SMC Jateng, sehingga hari ini merupakan pertemuan yang bersejarah bagi kita semua, untuk kesejahteraan warga 3M," kata Anwar.

Pada pertemuan ini, warga ikut menyampaikan dukungan penuhnya terhadap perencanaan proyek, mengingat akan mendatangkan banyak keuntungan, terutama dalam membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga 3M.

"Mengingat dampak baik yang didapatkan di masa depan, maka saya sebagai warga 3M, dan salah satu pemilik hak penggarapan tanah, setuju apabila tanah yang saya garap dijadikan treking mangrove," kata Masruri, salah satu warga 3M. "Saya berharap, ini akan menjadi sebuah proyek jangka panjang yang banyak menghidupi warga. Kita pasti bisa," lanjutnya.

Ferry, selaku warga 3M menambahkan bahwa dukungan dari warga sangat penting, mengingat apabila terwujud, maka treking mangrove di SMC Jateng akan menjadi milik bersama, yang harus dijaga bersama, untuk kesejahteraan bersama.

"Di wilayah 3M ini telah memiliki kelompok jajanan, batik dan kopi mangrove, juga aneka produk hasil laut lainnya, yang mungkin tidak dimiliki daerah lainnya," ujar Ferry. "Dengan adanya treking mangrove ini, nantinya di SMC Jateng ini makin lengkap potensinya. Untuk itu, mari kita bersama-sama menjaga kawasan mangrove kita dengan potensi ekowisatanya yang sedang direncanakan akan dibangun dengan pendampingan dari IKAMaT," ujarnya lebih lanjut.

Ganis Riyan Efendi (Direktur Utama) mengatakan bahwa keinginan warga untuk mewujudkan kawasan 3M di SMC Jateng agar dibangun treking mangrove, sangat tinggi. 

"Dari pertemuan ini, kami melihat bahwa perwakilan warga 3M sudah satu suara dalam melestarikan kawasan mangrove di SMC Jateng dengan pembuatan treking mangrove, untuk dikembangkan menjadi ekowisata mangrove di masa depan," terang Ganis. "Kami dari IKAMaT akan membantu mendampingi dan menyampaikan hasil pertemuan ini kepada pemerintah dan pihak terkait di jaringan mangrove kami, agar dapat mewujudkan tujuan mulia ini demi kesejahteraan bersama," terangnya lebih lanjut.

Pertemuan berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan beberapa kesimpulan dan rekomendasi untuk kegiatan kedepan, serta foto bersama. (BJL/AP/ADM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar