9.7.21

Bangun Kembali Jaringan Sosial Mangrove, IKAMaT, UNDIP dan CIFOR Kerja Sama Proyek ReCLAIM

Semarang - IKAMaT. IKAMaT, Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Center for International Forestry Research (CIFOR) resmi bekerja sama selama satu tahun kedepan dalam proyek Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dan Komunitas Lokal tentang Restorasi Mangrove atau Restoring Coastal Landscape for Adaptation Integrated Mitigation (ReCLAIM). 

Bagus R. D. Angga, selaku Direktur Program IKAMaT menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membangun kembali jaringan sosial untuk menyalurkan informasi kepada para pemangku kepentingan yang terkait dengan pengelolaan ekosistem mangrove dan meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan dalam beradaptasi dengan tantangan dan peluang baru terkait dengan restorasi dan rehabilitasi mangrove.

"Kita tahu bahwa Indonesia hanya memiliki sebuah kerangka regulasi yang berfokus pada pengelolaan mangrove yang berkelanjutan, yaitu Perpres No. 73 tahun 2012. Itupun telah dihapus pada tahun 2020," kata Bagus. "Akibatnya, kelembagaan yang dibentuk berdasarkan peraturan tersebut menjadi terbengkalai. Kami berkeyakinan bahwa investasi dan pengetahuan yang telah dihasilkan harus dimanfaatkan untuk memperbarui pengetahuan dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat lokal. Untuk itulah, ReCLAIM menjadi proyek strategis yang sangat penting bagi masa depan mangrove di Indonesia," jelasnya lebih lanjut.

Terdapat tiga bentuk kegiatan utama yang akan dilakukan dalam proyek ini, yaitu Membangun Pangkalan Data, Lokakarya Perdana dan Dialog dan Kunjungan Lapangan. 

Pembangunan pangkalan data difokuskan untuk nama dan instansi para penggiat mangrove di lingkup nasional dan sub-nasional, yang terdiri dari NGO nasional dan lokal, komunitas lokal, kelompok mangrove dan penyuluh di tiga benchmark terpilih, yaitu Demak, Banten dan Banyuwangi.

Lokakarya Perdana (kick-off workshop) secara daring juga akan dilakukan pada tanggal 15 Juli 2021 yang mengundang 60 peserta di Zoom Cloud Meetings.

Sebagai tindak lanjut Lokakarya Perdana, maka Dialog dan Kunjungan Lapangan secara berkala dengan para pemangku kepentingan di tingkat nasional, sub-nasional, dan lokal akan dilakukan guna membahas cara-cara teknis dan kendala dalam implementasi rencana pengelolaan ekosistem mangrove. (ADM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar