Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai potensi penyimpanan karbon pada ekosistem mangrove, sehingga data tersebut dapat menjadi bahan acuan dalam pembuatan kebijakan tentang pengelolaan, perlindungan serta pelestarian mangrove bagi instansi pemerintah terkait.Program ini juga dilandasi oleh aktivitas kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan tiap tahun di kawasan wisata mangrove Pandansari, sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2020. Sampai dengan sekarang, jumlah bibit mangrove yang telah tertanam total sebanyak 3.231.250 buah dengan luasan mencapai 310 ha. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, mengingat akan dapat dihitung serapan karbon pada lokasi tahun tanam yang berbeda-beda.
Sosialisasi Karbon Mangrove
Kegiatan pertama yang dilaksanakan, yaitu Sosialisasi Program Pengukuran dan Perhitungan Serapan Karbon di Ekosistem Mangrove. Materi sosialisasi yang ditujukan kepada KMPHP Mangrovesari, disampaikan oleh Tim Karbon Mangrove Yayasan IKAMaT. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan materi berupa teori dasar mengenai mangrove secara umum, dan materi karbon secara khusus yang terdapat pada kawasan mangrove, serta teori pengambilan data di lapangan.
Program ini diharapkan sekaligus dapat memberikan pelatihan langsung kepada KMPHP Mangrovesari dalam proses pengambilan data karbon dan analisis vegetasi di kawasan mangrove.Pengambilan Data
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pengambilan data lapangan secara langsung. Data yang diambil berupa sedimen dan komposisi mangrove pada plot mangrove yang telah ditentukan dengan umur tanam yang berbeda-beda.
Plot pengambilan data karbon ini merupakan titik awal (T0), yang nantinya diharapkan setiap tahunnya dalam plot yang sama, akan dilakukan perhitungan serapan karbon untuk mengetahui perubahan serapan karbon mangrove secara time series di Desa Kaliwingli.Usai pengambilan data lapangan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi perhitungan analisis vegetasi mangrove.
"Potensi serapan karbon yang ada di kawasan wisata mangrove Pandansari ini, harapannya akan menjadi pilot project yang nantinya juga bisa diterapkan di seluruh kawasan pesisir di Pantai Utara Jawa Tengah," harap Ganis Riyan Efendi (Dirut IKAMaT).
Sampai dengan artikel ini ditulis, kegiatan pengerjaan laporan analisis sedimen karbon masih dilakukan di laboratorium.Dirut menambahkan bahwa proyek karbon mangrove di Brebes ini merupakan proyek riset yang melibatkan banyak pihak dalam pengambilan data, berikut analisisnya.
Tim dari Yayasan IKAMaT terdiri dari tenaga ahli profesional, dosen dan mahasiswa dengan spesifikasi keahliannya, masing-masing.
"Saya juga berharap, hasil dari riset karbon IKAMaT ini akan membantu para mahasiswa dalam mengerjakan skripsi mereka, hingga mendapatkan gelar kesarjanaannya nanti," kata Ganis. "Nantikan perkembangan program karbon mangrove IKAMaT selanjutnya, yang akan selalu kami informasikan di website kami," pungkasnya. (AP/GRE/ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar