Iloilo - IKAMaT. Mahbub Murtiyoso, S.Si, Manajer Pelatihan Yayasan IKAMaT, telah kembali ke Indonesia setelah menghadiri The Fifth East Asian Seas (EAS) Youth Forum 2018 di Iloilo, Filipina sebagai Pembicara. Forum internasional ini merupakan rangkaian acara dari EAS Congress 2018 yang diselenggarakan oleh Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA).
Acara yang diselenggarakan di Iloilo Convention Center ini berlangsung selama empat hari, mulai dari 27-30 November 2018.
EAS Congress 2018 mempertemukan berbagai stakeholder, diantaranya dari pemerintah, akademisi, praktisi lingkungan dan organisasi internasional dari berbagai negara untuk membahas berbagai permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan pesisir dan laut, khususnya di wilayah Laut Timur Asia.
Dengan mengusung tema "25 Years of Partnerships for Healthy Oceans, People and Economies: Moving as One with the Global Ocean Agenda,” konferensi ini sukses mendapatkan keluaran berupa Strategi Pengembangan Lingkungan Pesisir dan Laut yang Berkelanjutan di Wilayah Asia Timur.
“Alhamdulillah, di acara EAS Congress 2018 ini, Yayasan IKAMaT turut andil dalam menyumbangkan gagasan kami untuk mewujudkan pengelolaan wilayah laut dan pesisir yang berkelanjutan," jelas Mahbub. "Berbekal pengalaman kami yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang untuk mengembangkan wilayah konservasi dan rehabilitasi pesisir dan mangrovenya sebagai implementasi Integrated Coastal Management yang didampingi oleh PEMSEA, kami berharap dapat terus mengembangkan program tersebut," tambahnya.
Sebagai Pembicara EAS Youth Forum 2018, Mahbub juga mempresentasikan mengenai perkembangan progresif IKAMaT dan afiliasinya di Indonesia, yaitu KeSEMaT, KeMANGTEER, KeMANGI dan KeAMaT ke jaringan PEMSEA di lingkup ASEAN dan Asia Pasifik dengan harapan, agar ke depan dapat melakukan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait di kawasan Asia.
Selama empat hari di Filipina, Mahbub mengikuti serangkaian workshop seputar Climate and Blue Carbon, Marine Pollution and Clean Water, Blue Economy, Biodiversity and Coastal Management, Governance and Partnership, Research and Tools dan Ocean Industry and Finance.
Selain workshop dan seminar, peserta juga melakukan field trip ke salah satu wilayah konservasi laut di Filipina, yaitu Pulau Guimaras.
Dr. Rudhi Pribadi, selaku Pembimbing KeSEMaT yang turut hadir di acara ini, menambahkan bahwa dia sangat senang dan bangga karena Yayasan IKAMaT dan afiliasinya dapat memberikan kontribusi positif kepada mangrove Indonesia dan Asia dengan berbagai program yang telah, sedang dan akan dilakukan.
"Melalui kegiatan ini, saya juga mewakili UNDIP untuk menerima penghargaan sebagai PEMSEA Networks Learning Center (PNLC). Harapannya, di masa mendatang akan lebih banyak lagi kegiatan PEMSEA yang dapat bekerja sama dengan UNDIP,” jelasnya.
Senang sekali, dalam kesempatan ini, IKAMaT juga terpilih sebagai Indonesian Council Representative untuk mewakili Indonesia di dalam PEMSEA Network Young Leaders (PNYL) selama 2018-2021.
“Puji syukur kepada Allah, karena saya dapat berbagi pengalaman dan kontribusi Yayasan IKAMaT dan afiliasinya dalam upaya konservasi dan pelestarian ekosistem mangrove dan pesisir secara berkelanjutan kepada seluruh peserta EAS Youth Forum 2018 ini," kata Mahbub. "Saya juga dipercaya untuk menjadi Perwakilan Indonesia dalam Dewan Pemuda PEMSEA untuk periode 2018-2021," tambahnya.
Sebagai perwakilan Indonesia, Mahbub berharap kepercayaan ini akan dapat semakin memperkuat kontribusi Indonesia agar lebih banyak lagi kesempatan dalam mewujudkan program Pengelolaan Laut dan Pesisir yang Berkelanjutan.
"Saya juga berharap, kedepannya dapat membawa Yayasan IKAMaT dan afiliasinya lebih aktif lagi berperan dan berkolaborasi di kancah Asia dan dunia, dalam upaya konservasi ekosistem mangrove dan pesisir,” pungkasnya. (MM/ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar