Rena Sagita (IKAMaT), Rudhi Pribadi, Mahfut Munajat (DLHK Jateng), Hernoko S. Wibrianto dan Dian Istiarti (BPDAS Pemali Jratun) diterima oleh Endarto dan Kuswadi (BTNKJ) untuk melihat kondisi mangrove di lokasi tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk studi komparasi pengembangan ekosistem mangrove yang ada di Karimunjawa.
Pada hari pertama, tim KKPEMD Jateng yang terdiri dari Rena Sagita (IKAMaT), Rudhi Pribadi, Mahfut Munajat (DLHK Jateng), Hernoko S. Wibrianto, dan Dian Istiarti (BPDAS Pemali Jratun) diterima oleh Endarto dan Kuswadi dari BTNKJ.
Dalam pertemuan ini, tim berdiskusi tentang kondisi terkini ekosistem mangrove di Karimunjawa serta upaya konservasi yang telah dilakukan.
“Kami merasa penting untuk melakukan studi komparasi ini agar dapat mengadopsi praktik pengelolaan ekosistem mangrove yang telah dilaksanakan di Karimunjawa ke wilayah pesisir Pantai Utara Jateng lainnya,” ujar Hernoko. “Karimunjawa memiliki ekosistem mangrove yang kaya dengan tingkat keanekaragaman spesies yang tinggi. Kami sangat mengapresiasi upaya konservasi yang telah dilakukan di kawasan ini,” lanjutnya.
Pada hari kedua, tim melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi treking mangrove Karimunjawa untuk melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi ekosistem mangrove.
“Treking mangrove ini memiliki peran penting sebagai sarana edukasi dan wisata berbasis ekosistem dengan menjaga kelestariannya, kita juga menjaga keseimbangan alam,” ungkap Kuswadi.
Tim mengevaluasi keberhasilan rehabilitasi yang telah dilakukan, mengidentifikasi tantangan lingkungan, serta mengamati keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di kawasan tersebut.
“Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemantauan dan edukasi mengenai pentingnya ekosistem mangrove di Karimunjawa,” kata Rena. “Diharapkan, hasil kunjungan ini dapat menjadi dasar rekomendasi bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian mangrove untuk masa depan di Pantai Utara Jateng,” lanjutnya.
Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkan wawasan baru dalam upaya pelestarian ekosistem pesisir. Hasil kunjungan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengelolaan mangrove yang lebih baik di masa mendatang. (ADM/RS/ARH/AP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar