23.3.23

Hasil Pemantauan Mangrove IKAMaT Maret 2023: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove PT Kalimantan Jawa Gas di Semarang Mangrove Center Capai 95,96%

Semarang - IKAMaT. IKAMaT bersama PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) melakukan Program Pemantauan Mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). Acara ini merupakan kegiatan lanjutan dari Program Penanaman dan Pemantauan 2.575 Bibit Mangrove yang dilakukan oleh IKAMaT dan KJG pada Desember tahun lalu. Pada kesempatan ini, KJG ikut hadir dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung kelulushidupan bibit mangrove yang sudah ditanam, sekaligus ikut menyaksikan kegiatan penyulaman. (9/3/2023).

“Desember kemarin, sudah kami tanam 80% dari total bibit mangrove yang diserahkan kepada kami. Hari ini, 20% bibit mangrove yang kami simpan, akan digunakan untuk menyulam bibit mangrove yang gagal tumbuh,” ujar Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas).

Bambang menjelaskan kegiatan yang dilakukan pada tahapan pemantauan kali ini, yaitu penyulaman, monitoring dan evaluasi penanaman mangrove.

“Saat pemantauan, saya menghitung jumlah bibit mangrove yang gagal tumbuh. Bibit tersebut memiliki ciri-ciri daun dan batang yang mulai menghitam dan kering, yang kemudian kami sulam dengan bibit baru yang kami simpan,” kata Bambang.

Pada saat monitoring, terlihat bibit mangrove dimakan kambing. Namun demikian, masih terdapat tanda-tanda kehidupan, seperti tumbuhnya kuncup daun-baru.

Selain melakukan penghitungan jumlah bibit mangrove, IKAMaT juga melakukan pengukuran tinggi bibit, penghitungan jumlah daun, pengecekan kondisi kesehatan daun, pendokumentasian kegiatan dan lain-lain.

“Sebanyak 2.060 bibit mangrove yang sudah ditanam pada bulan Desember 2022 kemarin, menunjukan pertumbuhan yang bagus,” kata Anwar (Ketua Kelompok KENARI). “Sebagian besar bibit mangrove hidup, akan tetapi daun mangrovenya ada yang dimakan kambing. Jadi, kami menyulaminya dengan 515 bibit mangrove,” lanjutnya.

Anwar juga berharap agar bibit mangrove yang sudah ditanam akan mampu hidup sampai besar sehingga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan di SMC Jateng dan sekitarnya.

Bambang menambahkan bahwa bibit mangrove yang sudah ditanam memiliki kelulushidupan yang tinggi, mencapai 95,96%, dengan persentase pertumbuhan dari awal penanaman hingga tiga bulan terakhir sebesar 7,45%.

“Kelulushidupan bibit mangrove yang ditanam KJG mencapai 95,96%. Dari 2.575 bibit mangrove yang ditanam, hanya 104 bibit mangrove saja yang mati. Untuk penyulaman kali ini, kami fokus pada penumbuhan daun mangrove yang dimakan kambing,” jelas Bambang.

Selain melakukan pemantauan mangrove, KJG juga berkunjung ke Sentra Jajanan dan Batik Mangrove Semarang di kediaman Mufidah (Koordinator Srikandi Pantura dan Bina Citra Karya Wanita) yang memproduksi batik dan jajanan mangrove, masing-masing berlabel Mas Bamat dan Mbak Jamat.

Mufidah menjelaskan mengenai proses pembuatan produk olahan bukan-kayu dari mangrove, yang kedepannya diproyeksikan dapat mendukung keberadaan ekowisata mangrove di SMC Jateng.

“Jajanan ini berasal dari tepung buah mangrove dari jenis Lindur dan Api-api. Kami rendam dan cuci bersih, untuk menghilangkan rasa pahitnya, kemudian kami giling untuk mendapatkan tepungnya,” terang Mufidah. “Tepung mangrove ini bisa diolah menjadi cendol, kerupuk, stik, bolu mangrove dan lain-lain. Produk tersebut kami jual. Untuk batik, kami menggunakan propagul mangrove yang busuk dan telah jatuh ke tanah. Kami rebus propagul itu, kemudian kami jadikan pewarna alami dari mangrove,” terangnya lebih lanjut.

Azhara Tasya (Tim KJG) mengucapkan terima kasih kepada IKAMaT yang sudah membantu dan mendampingi KJG dalam kegiatan pemantauan mangrove di SMC.

"Kami mulai menyadari bahwa menanam mangrove itu tidak hanya sekedar melakukan penanaman saja, akan tetapi masih banyak hal lain yang perlu dilakukan, untuk memastikan bahwa bibit mangrove yang kita tanam tidak mati sehingga akan bisa tumbuh besar," kata Azhara. "Kerupuk yang dibuat dari mangrove ini juga merupakan hal yang unik. Saya beli untuk oleh-oleh untuk keluarga di rumah,” lanjutnya. 

Keseluruhan kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 - 12.00 WIB berlangsung dengan baik dan lancar, yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk pembuatan laporan dan foto bersama. (ADM/BJL/AP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar