7.10.19

Bidik Pesona Keindahan Mangrove, IKAMaT Garap Buku Mangrove Cilacap

Cilacap - IKAMaT. Mangrove merupakan sebuah kata dengan keutuhan makna yang telah semakin luas pengertiannya. Mangrove adalah pagar abrasi. Mangrove juga ekosistem penopang kehidupan masyarakat pesisir. Mangrove berarti tempat wisata. Mangrove dikenal sebagai kumpulan flora unik yang jadi penopang kehidupan faunanya yang unik pula.

Lebih jauh lagi, mangrove merupakan sebuah harapan untuk masa depan kehidupan pesisir. Menikmati keindahan, adalah sebuah kunci untuk manusia agar bisa lebih menghargai sebuah keberadaan, begitupun dengan mangrove. Tak banyak yang tahu, bahwa mangrove juga mempunyai kekuatan estetika yang tak kalah menarik.

Pada tanggal 20 - 22 September 2019, Tim Survei Mangrove IKAMaT telah mengadakan kegiatan Pendataan Jenis-jenis Mangrove dan sekaligus mendokumentasikannya. Program ini merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya (2018).

"Tahun lalu, IKAMaT telah merilis buku Komposisi Jenis Mangrove di MECoK, Jepara," kata M. Faisal Rachmansyah, selaku Dirut IKAMaT. "Untuk tahun ini, IKAMaT juga akan merilis buku serupa, dengan fokus lokasi pendataan yang berada di Segara Anakan, Cilacap," tambahnya.

Dirut IKAMaT menjelaskan bahwa mangrove di Cilacap merupakan yang terlengkap dan terluas di Jawa Tengah. Hal inilah yang membuat IKAMaT tertarik untuk mendata dan mendokumentasikannya untuk dikemas dalam sebuah buku.

“Harapannya, buku ini dapat digunakan oleh kalangan akademis maupun non akademis sebagai panduan jenis mangrove yang ada di Segara Anakan. Lebih dari itu, buku ini diharapkan bisa memberikan gambaran mengenai kondisi umum mangrove dengan suguhan visual yang menarik bagi pembaca," jelas Dirut.

Manajer Riset IKAMaT, Aditya Sukma Bahari mengungkapkan bahwa dari hasil pendataan, IKAMaT menemukan kurang lebih 54 spesies mangrove yang terdiri dari mangrove mayor, minor dan asosiasi.

"Jumlah ini menunjukkan begitu kayanya keanekaragaman flora mangrove di Segara Anakan,” terangnya. "Rencananya, buku ini akan dirilis pada akhir tahun 2019. Semoga dapat memperkaya literasi buku mangrove di Indonesia," tutupnya. (ADM/ASB/GRE/AP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar