"Di sesi pertama tadi, saya mempresentasikan Susceptibility Assessment of Mangrove Crab (Scylla serrata) for Conservation in Segara Anakan Lagoon, Cilacap Regency, Central Java," jelas Ganis.
"Mangrove memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan Kepiting Bakau di Segara Anakan, Cilacap. Oleh karena itu, selain menjaga mangrove, aktivitas penangkapan Kepiting Bakau harus menggunakan cara yang konservatif," tambahnya.
Selain IKAMaT, konferensi internasional ini juga diikuti oleh pembicara lainnya yang merupakan pemerhati Blue Carbon, mulai dari peneliti, akademisi, praktisi dan lain-lain dari dalam dan luar negeri.
Sebagai yayasan yang fokus dalam pengembangan ekosistem mangrove dan segala aspeknya, terutama dalam bidang sosial, kemanusiaan dan penelitian, IKAMaT terus berupaya mengembangkan penelitian dalam bidang mangrove, seperti penelitian Kepiting Bakau ini.
"Peserta nampak antusias mencermati riset yang saya presentasikan, mengingat metodenya termasuk metode yang baru. Selain Kepiting Bakau, kami juga sudah menghasilkan penelitian di bidang lainnya, seperti Studi Pemetaan Aset Nelayan, Alga Perifiton di Mangrove, Valuasi Ekonomi Mangrove, Struktur dan Komposisi Mangrove dan lain-lain, yang semuanya kami share gratis di website kami," pungkas Ganis. (GRE/ADM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar