Batang - IKAMaT. Selama dua hari, mulai dari tanggal 25-26 Mei 2016, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah mengadakan kegiatan Pelatihan Teknik Pelestarian dan Pemanfaatan Hasil Hutan Mangrove. Kegiatan pelatihan yang bertempat di Gedung Pramuka, Kabupaten Batang ini dihadiri oleh 30 orang masyarakat pesisir Batang dan 30 orang masyarakat pesisir Pekalongan. Tidak hanya dari bapak-bapaknya saja yang dilibatkan, tetapi juga ibu-ibu.
Pada pelatihan ini, Yayasan IKAMaT dipercaya sebagai nara sumber untuk memberikan materi mengenai Teknik Rehabilitasi dan Pemanfaatan Mangrove. Tak hanya IKAMaT saja yang diwakili oleh Sdr. Ganis Riyan Efendi dan Sdr. Aditya Sukma Bahari, tetapi juga KeSEMaT yang memberikan pelatihan Batik Mangrove oleh Sdri. Sulistiowati, Sdri. Wiwid Andriyani L. dan Sdri. Vita Fitriana M.
Hari pertama, acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini diawali dengan pembukaan. Dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama tentang Kebijakan Pengembangan dan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (Mangrove) di Jawa Tengah oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jateng. Dilanjutkan materi kedua mengenai Kebijakan Pemanfaatan dan Potensi Pengembangan Mangrove di Kabupaten Batang oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Batang.
Usai materi kedua selesai, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh IKAMaT berupa Teknik Budidaya dan Rehabilitasi Tanaman Mangrove, serta Manfaatnya Bagi Lingkungan Sekitar Pesisir.
Setelah paparan di ruangan usai, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke salah satu pesisir di Kab. Batang. Kunjungan ini bertujuan untuk secara langsung melihat kondisi eksosistem mangrove yang ada di pesisir Batang.
Selain berkunjung melihat ekosistem mangrove, peserta pelatihan juga melakukan kegiatan penanaman mangrove jenis Rhizophora sp. sebanyak 300 bibit mangrove.
Hari kedua, dimulai pada pukul 08.00 WIB, acara diawali dengan pemaparan materi mengenai Analisis Pemanfaatan Hasil Hutan Mangrove Bernilai Jual oleh IKAMaT.
Setelah pemaparan usai, peserta difokuskan pada pelatihan membatik dengan bahan dasar pewarna dari mangrove yang disampaikan oleh tim dari KeSEMaT.
Pelatihan yang dilakukan meliputi praktek teknik mencanting dan teknik pencelupan untuk mendapatkan warna khas mangrove.
“Alhamdulillah, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan batik mangrove ini, banyak pertanyaan yang muncul dari masyarakat terkait dengan proses membatik,” ujar Sdri. Sulis selaku trainer Batik Bakau.
Acara yang selesai pada pukul 13.00 WIB ini ditutup dengan foto bersama dan doa. Diharapkan dengan selesainya kegiatan pelatihan ini, masyarakat Batang dan Pekalongan dapat mengembangkan dan mengaplikasikan materi-materi baik teori maupun praktek dalam pengembangan ekonomi pesisir. (GRA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar